Minggu, 24 November 2013

When You Say Nothing At All

Terimakasih sudah menyapa dan memaafkan semua kesalahnaku yang kulakukanku, tindakkanku yang bodoh.. 

coba sesekali kamu denger lagu "
When You Say Nothing At All"
ya...
when you say nothing at all lagu dari Ronan Keating ini benar-benar membuatku jatuh cinta, sama seperti kamu. diammu membuatku jatuh cinta. Ketidak sempurnaanmu, lewat senyummu aku tau ada ketulusan yang kau berikan, lewat tatapanmu aku melihat ada rasa takut yang begitu besar, lewat sentuhanmu kau memberiku kekuatan. kamu, tidak dapat dideskripsikan. bagiku kamu menyempurnakan terima kasih telah kembali untukku.
tapi sekat kita sekarang begitu tinggi kebodahanku bersikap, aku rindu kita yang dulu..

The smile on your face let's me know that you need me,
there's a truth in your eyes saying you'll never leave me,
the touch of your hand says you'll catch me wherever I fall.
you say it best, when you say nothing at all~
itu lirik lagu untukmu :)

ada catatan kecil untukMU yang selalu kurindukan"seratus itu sempurna, kamu satu lebih lebih sempurna"
tapi aku lebih suka kamu yang tak sempurna~♥

Kamis, 21 November 2013

Petals from white roses

Untuk kamu yang selalu kurindukan dalam doaku dan salau menjadi topik pembicaraanku dengan ALLAH..
ini hanya sebagian kecil harapanku, sebagia mimpi yang kutulis dalam selembar kelopak mawar putih dalam hatiku, ntah ini harpan yang terlalu berlebihan, tapi kali ini aku hanya bisa menggantungkan harapanku kepada Allah, DIA lah maha Cinta yang kupercaya bisa menyatukan kita..

Ya, akan ada saat di mana nanti aku tak lagi sendiri berdiri di dalam senyap waktuNya tiba menghadap memanjatkan Doa kepada ALLAH. Akan ada saat di mana nanti kugelar sajadahku dan engkau gelar sajadahmu. Akan ada saat di mana nanti kita berdiri bersama, dan kamu satu shaf di belakangku, di sepenggal waktunya yang mulia menghadapNYA. Aku ingin menghabiskan waktu tuaku bersamamu. Menggelar sajadah dan aku menjadi imammu, kamu menjadi makmumku. Kamu yang mengajarkan aku menjadikan aku pria yang utuh. Menjadi satu-satunya pria yang kau cium tangannya setelah kita sholat bersama. Meng-amini doa yang aku panjatkan dan masih tetap berada satu shaf didepanmmu. karena ketika aku merasa sedang jatuh dan dunia memusuhiku, kamu salalu di sini, satu shaf di belakangku. karena ketika kamu lelah, aku juga selalu di sini. Menyediakan bahuku untuk kamu. Menemanimu bercerita untuk mengurai semua kisah satu demi satu, lalu mencari jalan untuk mengatasinya berdua. karena untuk melihat senyummu, aku masih dan akan slalu senang hati berada satu shaf di depanmu. aku ingin kamu menganggapku 'rumah'mu. Sejauh apapun kamu pergi, kepadakulah kamu akan selalu kembali. Karena itulah aku selalu disini tidak pernah pergi apapun yang menimpamu, dulu, sekarang, ataupun nanti. Karena akulah tempat kamu bisa selalu pulang itu harapanku. Jadi, setiap hari, aku bersedia menunggumu, suatu saat kamu menyiapkan teh manis panas kesukaanku, sementara aku mengambil air wudlu. Lalu aku akan bersiap untuk berdiri satu shaf didepanmu. Aku akan selalu satu shaf didepanmu, dalam sholat berdua, bertiga atau berempat dengan jagoan cilik kita nanti *Amin, atau dalam menjalani hidup berdua. Tidak hanya ketika berbahagia, tetapi juga ketika kamu dan aku sedang pada taraf jatuh sehingga tidak punya siapa-siapa. Karena aku tahu, kamu selalu melakukan hal terbaik yang kamu bisa untuk menjaga bahagiamu kebahgaian kita. Yang aku minta hanyalah, suatu saat aku bisa tetap selalu berada satu shaf di depanmu. Bukan untuk selalu menjadi kepalamu dan kamu bukan hanya menjadi buntutku, tapi untuk berdoa bersama dan berterima kasih bersama atas semua bahagia yang di berikan ALLAH. masih untuk dia, wanita 2 februari yang selalu membuatku semangat dan rindu meski dia diam meski dia sedang jenuh

ya suatu saat kelak Allah memberikan aku umur panjang dan diperbolehkanNYA aku menjadi tua dan keriput, aku ingin tetap bersamamu seseorang yang Tuhan kirimkan untuk melengkapiku :) untukmu; wanita bermata teduh, wanita 2 februari..
wanita yang mengenalkanku pada kehidupan nyata pria, wanita yang mengenalkanku pada arti sabar sesungguhnya wanita yang mengenalkanku pada perjuangan hidup wanita yang mengenalkanku pada sebuah ketulusan wanita yang mengenalkanku pada rasa rindu Dia, wanita 2 februari.

aku belajar banyak hal dari kamu, bukan hanya mengenai sebuah ketulusan tapi juga sebuah pengorbanan dan perjuangan aku belajar bagaimana menyelami kehidupan yang ternyata penuh dengan rintangan selama ini aku hanya berjuang sendiri dengan dsemangatku dan berlindung dibawah langit yang di cipatkan sang Khaliq, kamu mengajarkanku untuk tetap berdiri tegak ditengah hiruk pikuk permasalahan dia mengajarkanku untuk berani melawan ombak besar dan arus yang kuat karena kita tak pernah tau seberapa kuat kita sebenarnya kamu pernah berkata "jika kamu ingin tau seberapa kuatnya dirimu, coba! berani mencoba! jangan takut! karena sebenarnya apa yang kita takutkan adalah apa yang akan terjadi. berhenti untuk takut! be positive!" kamu, wanita 2 februari.. wanita yang mampu merubah pola pikirku wanita yang mampu membakar semangatku satu-satunya wanita yang mampu merubah moodku dalam waktu bersamaan dia, wanita yang luar bisa Ya Allah terimakasih telah mempertemukan aku dengannya, Jika nanti aku tak bisa lagi ada disampingnya, tak bisa lagi menjaganya, tak bisa memberikan semangat untuknya berikanlah ia seseorang yang lebih baik dariku yang mampu menjadikannya sebagai hambaMu yang selalu bersyukur, yang tidak melupakanMu dimanapun ia berada yang mampu membuat lisannya selalu menyebut namaMu Ya Allah jagalah dia, lindungi dia, mudahkan setiap urusannya, lebarkan pintu rezeki untuknya, bersihkan hatinya, karena dia tidak pernah lupa mengingatkanku untuk selalu mengingatMu :) Untukmu, wanita 2 februari yang namanya akan selalu ada "disini" dan yang akan selalu kusebut dalam doaku aku menyayangimu, selalu..
Kamu seperti indahnya kelopak mawar putih yang slalu di lindungi duri di tangkainya, jaga hartamu yang berharga, semoga kamu adalah tulang rusuku :')

Entah apa yang terjadi dengan kita saat ini
aku minta maaf jika aku slalu salah dalam menyapamu, slalu kehabisan cara ntuk mengungkapkan rindu, untuk kamu yang slalu kurindukan, Semangat ya ntar lagi semesteran kan
berusaha dapet hasil terbaik ya,
mungkin, walau hancur akan kurelakan dirimu bersama dirinya, biarkanlah diriku yang mengalah untuk dirimu bahagia..
Kamu semangatKU semuanya belajar dari kamu ^^
mekarlah dengan indah mawar putih,manis seperti cokalat dan lucu seperti doraemon :)
miss you :'(

Sabtu, 09 November 2013

Di Sudut Malam

Aku berjalan dan berjalan, meski lelah mengahampiri mencariil sebuah arti, mencari makna agar tak terlalu tenggelam dalam pengabaianmu..

aku melangkah mencari disetiap sudut malam namun tak ku
temukan apa yang aku cari Aku terdiam dan pun masih sangat terdiam, hanya bisa menatap lirih semua perjalanan hidupku mengapa ini terjadi padaku pada kita, semua cerita dan kisah yang telah terlewati, mungkin juga kamu tertawai.

bersedih di sudut malam, meratapi kegagalanku mencari sesuatu yang ku cari namun tak ku temukan..
ahhg, ku takkan pergi bila kau anggap aku ada..
andai kamu tahu, ada rasa tertekan dalam hati.. seperti ada batu besar yang runtuh menindih,, “Nyesek dan menyiksa” kamu sadar kamu yang memilih begitu, sekeras apapun mengubahnya kembali seperti dulu, kamu yang memang tak mau...

Hmmm,,,, Entahlah,, aku
bahkan tak tau untuk apa aku
berjalan, untuk apa aku
melangkah,, atau apa yang ku
cari? sekarang di sudut malam aku hanya bisa melukis sketsa wajahmu di kertas putih, di hati dan pikiran,mungkin sketsa wajahmu suatu saat akan kuberikam kepadamu,
aku yakin selalu ada; Siang setelah malam, selalu ada terang setelah gelap, dan selalu ada pelangi setelah hujan..
Aku kan tetap berjalan, melangkah dan mencari, meski lelah akan sering
menghampiriku, meski sepi
dan air mata kan menemaniku, aku akan terus mencari, hingga ku temui apa yang aku cari...

Yaitu : KITA YANG DULU

Kamis, 07 November 2013

K A N G E N

Untuk Adik-ku,

Maaf pada malam itu aku tak membalas pesan singkatmu saat kamu bilang "kemana di telan bumi", karena pada saat itu aku sedang tak enak badan demam tinggi dari sore dan bersembunyi dibalik selimut tebal..
aku tak ingin mengeluh di depanmu, dengan semua keadaan yang menimpaaku takut mengagap aku pria yang labil dan lemah, tapi jujur lebih baik bukan?


Alhamdullilah, keadaan udah agak mendingan. gak perlu cemas, udah bisa bangun, makan walau dengan rasa mual terimaksih atas doanya ya :)


Jujur tak pernah sesedih ini ketika membuka layar handphone. Dulu, ketika melihat pesan singkatmu di ponselku, aku selalu tersenyum, dan seharian kita bertukar kabar, malam harinya kita saling mendengar suara lewat ujung telepon. Namun, minggu-minggu ini, pesan singkatmu adalah hal yang selalu membuatku takut untuk melirik handphone, marah dan bentakanmu membuatku sadar, aku kehilangan dirimu yang dulu, kamu terlalu sibuk.
Ketika menyadari kamu telah berubah walau sebenarnya kau tak berubah, setiap hari aku berusaha mengembalikan dirimu yang dulu. Mengingatkanmu pada mimpi-mimpi kita dulu, memintamu memahami bagaimana dulu kita pernah saling saling menyemangati, membuatmu paham ada seseorang yang tak ingin diam ketika melihatmu tiba-tiba jadi seseorang yang berbeda. Telah kutinggalkan semua, Sayang, hal-hal buruk itu sesuai kemauanmu. Telah kulepaskan semua, demi kamu yang kupikir akan membahagiakan dan menyemangatiku.
Kuputuskan saatnya untuk bertemu kamu, walaupun dalam pesan singkat kamu sudah bilang lelah
dengan segala sikapku, bosan dengan semua perjuanganku. Tapi, Sayang, aku ingin kamu tahu,
aku baru akan berhenti jika kau jelaskan mengapa kaujadi berubah begini.

Siapa yang tidak kecewa melihat orang yang dia sayangi tiba-tiba memilih lari dan pergi tanpa
alasan dan penjelasan? Kamu tahu aku hanya pria yang dibesarkan untuk meminta semua penjelasan
dari apapun yang kualami dan terjadi. Aku tak bisa menerima kepergianmu dan perpisahan kita. seperti pria yang digambarkan di banyak media, yang harus sabar menunggu, yang harus diam menanti. Aku berbeda, dan kuharap kau mampu memahami sikapku ini. Apakah aku terlalu egois untuk tahu alasanmu?
Malam itu, sebenarnya aku pun ragu untuk menelponmu

saat percakapan beberapa detik pada malam itu sebenarnya aku selipkan dengan beberapa rindu yang tak terucap, tertahan dari bibirku. Kukira kita saling jatuh menmgertidan menyemangati, saat kau bilang aku pria lemah pada waktu aku sakit, ketika berbicara denganku. Kukira kita salingmenguatkan, ketika kamu ucapkan kata motivasi, semangat.

Aku sudah meninggalkan semua, datang padamu, entah dengan cara tolol agar kamu kembali. Aku
menginginkan kamu yang dulu, kita yang dulu, yang masih baik-baik saja. Apa aku salah jika aku
meminta penjelasanmu atas perubahanmu yang sampai saat ini tak bisa kupahami? Kenapa sampai
saat ini kaumasih sulit percaya padaku?
Aku sudah datang padamu, tapi kamu tidak ingin pulang, dan kaulebih lebih asik pada orang-orang
yang mungkin tak memahamimu sedalam aku memahamimu. Aku sudah meninggalkan semua yang
kaubenci, demi memintamu kembali, tapi kamu malah pergi tanpa alasan dan penjelasan.
Semoga keputusanmu bukan karena kamu selalu bilang pria dengan status sosial rendah dan buruk rupa seperti aku tak ingin menghabiskan sisa hidup dengan wanita sehebat seperti kamu.
Semoga kepergianmu bukan karena kamu takut pada kesetiaanku menunggumu dan kesetianku pergi menghadap ALLAH setiap hari lima waktu,
entah apa aku harus menyerah memperjuangkan semuanya, walau setiap hari hanya kamu yang menjadi topik pembicaraan ku denga sah khaliq, agar bisa seperti dulu bercerita, bernyanyi dan tertawa..
Berbahagialah kamu, aku yakin pasti ada yang bisa memahami sikap tegasmu,
marahmu yang suatu saat sangat kurindukan,lagu mu yang ku takutkan takbisalagi kudengar.
ya seperti katamu "kalau gua gak keras kak, gua gak hidup"
aku berusaha memahami amarahmu saat kamu marah dan lelah.
dek, kamu masih terlihat lembut, manis dengan segala sikapmu, dan kesederhanaan dan ketidak sempurnaanmu adalah kemewahan yang sangat kakak suka :)

hal itu slalu membuatku suka dan rindu.
baik-baik ya, yang semangat...
jaga kesehatanya.:)


Dari kakak-mu yang suka galau dan terkadang labil
sangat merindukanmu dan sudah lama nggak ngobrol banyak hal
ketawa bareng, toyor-toyoran, saling kongek-kongenkan,,
K A N G E N


Senin, 04 November 2013

Apa kita bisa seperti dulu?

Mungkin kau sudah baca tulisanku mengenai kesedihan yang selalu kau anggap sedikit berlebihan itu. Mengapa kamu begitu mudah menikmati perasaan sedihku? dan melarikan segalanya ke dalam kesibukanmu? seharusnya setelah kau tinggalkan dengan kesibukanmu; itulah kesempatan ku bisa belajar banyak hal, menjadi lebih dewasa dan bijak.

Sayang, jangan dikira aku tak memperhatikan dan mengkhawatirkanmu, diam-diam aku memerhatikan dan diam-diam pula mendoakanmu mendoakan kita. Saat jam-jam segini, aku sering mengintip lini waktu akun Twitter-mu, mencari-cari adakah sosokku dalam ketikanmu, dalam nyanyianmu? Sambil meningmati secangkir teh hangat, tapi teh ini tak semanis dan hangat seperti buatanmu, buatanmulah yang paling enak, tapi kenapa sekarang kau seperti membenciku? menjauhiku?
aku berusaha keras menulis ini. Semoga apapun yang kukatakan secara jujur di sini, tak akan membuatmu kecewa. Aku kuliah di Jogja, dengan budaya Jawa yang sangat kental, tapi di sini aku tak akan memberi sanepa atau kode atau isyarat seperti kamu selalu memberiku bahasa-bahasa perasaan aneh itu lalu memintaku menerjemahkan segalanya. aku bingung dengan perasaanmu tapi entah mengapa malam ini aku sangat merindukanmu. Di ponselyang ada di samping komputer-ku ini, yang  digunakan untuk menerima telepon dan membaca pesan singkatmu, ada banyak kenangan yang tak bisa kulupakan. Jangan dikira aku sudah melupakanmu, di ponsel ini masih ada pesan singkatmu, masih ada nomor kontakmu, dan masih saja kubiarkan kata-kata sayangmu di pesan singkat; abadi dalam kotak masuk. Sayang, aku pun sebenarnya rapuh, tapi aku tidak seperti kamu yang bisa dengan mudah memendam kerapuhanmu pada dunia. Aku tidak bisa seperti itu, aku pria dan aku dituntut untuk menerima semua rasa sakit tanpa harus menujukkan air mata. Kuharap kamu memahami itu, Sayang, agar kautak selalu menyalahkanku atas perpisahan ini. Detik ini, wajahmu mampir di otakku. Saat kamu membawakanku makan makanan yang pedas, aku tak bisa melupakan wajah ceriamu, lomba rujak bebek yang sangat pedas. Senyummu sangat manis kala itu, jilbab coklatmu, seragam pramuka dan jam tangan hitamu. Tinggimu yang sebahuku membuatku begitu mudah untuk meraih bahumu, aku langsung memegang kepalamu. Tahukah kamu saat itu aku sangat ingin mengatakan sesuatu  dan membawa pergi berkeliling lalu melihat acara music jazz di moka meski tak jadi :(

seperti perjanjian kita mengenai hal yang akan kulakukan ketika pertama kali bertemu kamu. Tapi, aku canggung. Aku tidak berani menyentuhmu terlalu lama dan tak berani bilang bahwa aku sangat bahagia saaat mendengar dan melihat kamu bernyanyi

Dan, ketika melihatmu, pertama kali melihatmu, aku sadar kamu terlalu tinggi untukku, kamu terlalu sempurna untuk sosok sederhana seperti aku. Sayang, inilah rasa sakitku yang tak kaupahami, yang selalu kauartikan bahwa aku pergi karena aku tidak mencintaimu lagi. Aku menyesal telah pergi meninggalkanmu, aku menyesal telah meminta status kita yang sempat spesial harus kembali lagi menjadi status ntah di sebut apa Kupikir, untuk saat ini, hal itulah yang terbaik. Aku belum siap menghadapi gemerlapnya kamu. Aku takut silaunya duniamu membuat aku tak siap menghadapi apapun yang akan menerjang hubungan kita kelak. Aku masih belajar menjadi pendampingmu, menjadi kekasih yang kisahnya harus selalu kaubawa dan kau nyanyikan. Jadi, kuizinkan wanita itu masuk ke dalam hidupku, wanita yang selama ini mengajarkanku arti semangat, mencintai dan ketulusan dalam hidupku. Dia hanya pelajar SMK biasa, Sayang, itu kamu, penyanyi dan juga  penulis lagu, bagiku kamu yang terhebat..

Tapi, aku tidak bisa seperti kamu, aku sangat kuat begadang saat menulis ini waktu menujukan pukul 2 dini hari, aku tidak mengerti jalan pikiranmu tapi aku selalu belajar ntuk mengerti jalan pikiranmu. Saat kita membiacarakan betapa dekatnya kita dulu, bisa menghabisakan beberapa judul lagu bernyayi via ponsel, berjam-jam, Mau berapa albumpun kamu siap..
hahaha, manis ya kita dulu. kenapa harus ada perasaan ini?
kamu mau tau kenapa prasaan itu bisa tumbuh?
saat kita sangat dekat bercerita tak ada satu wanita yang mendekatiku membuatku tersenyum dan menyemangatiku, maka prasaan itupun tumbuh untukmu karena kamulah yang menemaniku slma ini..
tapi kamu tidak, berbeda dengan kamu sayang. Banyak pria yang ingin membahagiakanmu mencintaimu, tapi aku tak pernah masuk dalam hitungan dan penglihatanmu. Aku mencintai ketidak sempurnaanmu :')

aku jadi rindu sosokmu yang blak-blakan. Aku rindu kamu yang beberapa kali membantuku menyelesaikan tugas kuliah dengan semangatmu. Ah, kita sama-sama sedang belajar, namun kau jauh sekali di sebrang kota sana. Aku berusaha mencari-cari sosokmu dalam diri ku, namun kau tak ada di sana, kamu hanya satu di dunia. Dan, perempuan tegas dan kuat hobi bernyanyi dan berdawai dengan gitar tapi bisa membuatku nyaman selama ini hanyalah kamu. Kamu yang saat ini berusaha menjauhiku, berusaha membenciku, dan berusaha membunuh dalam hati. Kita telah berpisah dan smoga aku tak ingkar janji. Aku pernah berjanji ingin mengajakmu kejogja, berkeliling hingga larut malam sampai kau bertanya mengenai udara Jogja yang semakin malam semakin dingin. Itu masih dalam khayalanku. Khayalan yang kautolak mentah-mentah, dengan tawa pecah, ketika aku ungkapkan keinginan itu padamu. Wahai gadisku yang senang bernyanyi dan berdawai, meskipun kita tak lagi bersama, maukah kau datang ke Jogja atau masikah boleh aku berkujungkung ke Bandar Lampung ; supaya aku tahu, apa yang sesungguhnya kau cari selama ini? Apakah kau ingin tahu bahwa aku ingin seperti dulu atau kamu hanya menginginkan kisah kita untuk jadi bahan tulisanku, bahan tawaanmu?
ayolahh.. aku rindu kita yang dulu...


Aku merindukan kita yang dulu...
Aku hanya ingin kita seperti dulu..
dan smoga mimpi buruk yang kakak ceritakan itu tak menjadi nyata
sekarang cuma bisa ngeyakinin diri
"
Wipe your tears and tell yourself that life must go on.."